Perselingkuhan hantaran positif (fasa)dan negatif (0) masih tercium dari kencangnya bus Putra Mas pagi ini. Perselingkuhan yang terdeklarasi, Ter banner seperti mau pura pura seminar jarang bahkan tidak bisa melahirkan si jago merah..... Karena semua jaringan terproteksi Mak ComBlang (MCB) yang setia setiap saat pakai Rexona. Jadi sesaat terjadi hubungan pendek, perselingkuhan diluar batas Mak Comblang dengan tegas dan bijaksana memutuskan aliran asmara yang terjalin. Bagaimana mau melahirkan......anget dikit sudah dipisahkan.

Terussssssss...... siapa yang melahirkan si jago merah..... 

Hubungan gelap..... perselingkuhan tersembunyi.... silent mode . Semacam inilah aktifitas berbahaya pemicu bencana, termasuk lahirnya si jago merah. Berawal sekedar gandengan jenthik benih asmarahhhhh muncul..... timbul kehangatan kehangatan dan tambah hangat. Fase ini si Mak Comblang nggak berkutik. Diskripsi operasional tidak ada tertulis larangan gandeng jenthik....walaupun reaksinya begitu Hots. Mak Comblang hanya melongo saja. Tau tau lahir jago merah..... mendatangkan montor kloneng.....wiiiiiuuuuwiiiiiuuuuiwiiiiiuuuu.

Selain itu penyebab kebakaran yang secara umum akibat korsleting listrik....... sebenarnya diakibatkan lagunya bag Manshur S yang begitu kerasnya dalam bus perjalanan pagi hari ini. SALOME.....Satu Lobang raMe rame. Satu stop kontak digunakan bersama satu desa, kalau boleh dikurangi. Satu lobang banyak T termasuk T guru BK SMPN 4 Lamongan .... Pemaksaan kehendak, ledehhh dahhhh seperti didepan R guru....

Tujuan tulisan ini...

Ubah paradigma korsleting listrik penyebab kebakaran. Penyebab sebenarnya sambungan kabel tidak sempurna, apakah didalam kotak sambung ataupun pemakaian steker atau colokan. Pemakaian komponen dibawah standar....juga riskan.

Dengan pemahaman itu akan terjadi tindakan sekenanya. Pasang sekarepnya.... toh juga nyala gaess.... Orang akan berhati-hati....bukan kongslet kabel kobong image katut.

 

 

Kondektur sudah Aban Aban stop dulu

Seharusnya Hari Guru Nasional adalah tanggal 25 November, namun karena tepat pada hari libur (Minggu), maka upacara dilaksanakan pada tanggal 26 November. Upacara bersama dengan semua siswa. 

 

Cuaca gerimis tidak membatalkan tekad guru dan siswa untuk melaksanakan upacara. Upacara kali ini menghadirkan tokoh PGRI Lamongan, yaitu Bapak Rustam. Upacara berjalan lancar. Meski ada satu-dua siswa yang terpaksa harus mengundurkan diri dan masuk ke ruang UKS karena kondisi badannya kurang fit. 

 

Setelah upacara selesai, semua wali kelas diundang hadir ke tengah lapangan untuk mewakili semua guru menerima "sesuatu" dari perwakilan siswa semua kelas. Para wali kelas berbaris ururt mulai dari kelas 7A hingga 9I. Sedangkan para siswa, perwakilan kelas berjalan beriringan dengan tangan berada di belakang. Setelah tiba tepat di depan wali kelas masing-masing, dengan serentak mereka mengulurkan tangannya yang menggenggam setangkai bunga. Dipersembahkan kepada gurunya dengan diiringi ucapan, "Selamat Hari Guru pak...bu...". Ada rasa haru menerima ucapan seperti itu. Semoga dengan semangat Hari Guru ini, kami para guru semakin gigih dan giat dalam mengemban dan melaksanakan tugas untuk mendampingi siswa/siswa dalam belajar. Dan semoga para siswa semakin terpacu untuk lebih giat dan tekun dalam belajar agar mendapatkan bekal ilmu yang bermanfaat dalam proses kehidupan selanjutnya. 

 

 

---oOo---

Korsleting kerap jadi kambing hitam dalam tragedi kebakaran akibat listrik. Seandainya betul adanya, entah berapa ekor hasil konversi korsleting menjadi kambing hitam...

Korsleting listrik dalam pemahaman anak SD maupun MI, adalah hubungan pendek aliran listrik. Ditingkat pendidikan lebih tengah, arti kongslet masih tetap.....yaitu hubungan pendek. Ditingkatan lebih tengah dan naik alias Menengah Atas (SMA) tidak cukup hubungan pendek, dilanjutkan pada hubungan pertemanan, persahabatan dan percintaan bersama 🐒. Konsepnya masih sama..... hububgan pendek.

Fenomena apa yang menggeser hubungan tidak syah antara fase (+) dan nol ( 0) sebagai penyebab kehangusan..... Dari kalangan reporter, suporter, suprviser, produser, operator, polisi, Teknisi, petani, ....

 

 

 

To be continued.....

09:01:54

Sejak terlahir ke dunia ini, sudah dihadapkan pada banyak pelajaran. Belajar makan, berjalan, berbicara, dan terus berlanjut dengan aneka pelajaran lainnya yang tentu saja akan berbeda antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Pelajaran akan berlaku spesifik sesuai dengan kebutuhan manusia yang bersangkutan. Mungkin ada kesamaan pelajaran yang dihadapi/ditempuh oleh dua atau lebih manusia, akan tetapi apa yang diperoleh masing-masing individu akan terasa khas. 

Tak ada seorangpun yang sanggup meloloskan diri dari yang namanya belajar. Mereka yang suka "membolos" pun sejatinya juga sedang menempuh "pelajaran". Jangan dikira...

Oleh karena manusia dilengkapi dengan akal, pikir dan rasa, maka tentunya akan bisa memilah dan memilih, apa yang sebaiknya dipelajari dan apa yang seharusnya tidak dipelajari. Semua itu tentunya disesuaikan dengan "kebutuhan" si manusia itu sendiri.

Semoga kita semua, diberikan petunjuk dan dimudahkan dalam mempelajari sesuatu hingga akhirnya bisa mendapatkan manfaat dari apa yang kita pelajari, baik manfaat buat diri sendiri, maupun manfaat bagi orang lain dan alam sekitarnya. Aamiin.